• SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta
  • 0274-542928
  • esluha.sekolahku@gmail.com

BERITA

  • SUKSES MULAILAH DARI DIRI SENDIRI

    SUKSES MULAILAH DARI DIRI SENDIRI

     

    Penulis : Parti Wahyuni,S.Pd.

     

    SDIT luqman Al Hakim adalah salah satu sekolah Islam yang berupaya untuk mencetak peserta didiknya untuk meraih kesuksesan. Tentu saja sukses yang ingin dicapai adalah sukses dunia dan akhiratnya. Melalui visi sekolah yaitu terwujudnya Qur’ani, berprestasi, berbudaya lingkungan, dan berwawasan global, SDIT Luqman Al hakim berupaya untuk mewujudkannya.

    Tentu saja untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat itu perlu usaha. Pepatah mengatakan tak ada kesuksesan tanpa usaha,artinya kesuksesan itu bukan hal yang datang tiba-tiba. Ia datang kepada kita melalui jalan keteguhan, kecerdikan, dan ketekunan.

    Dan tentu saja untuk meraih cita-cita luhur visi Esluha maka diperlukan modal utama. Dimana modal utama atau modal inti ini sangat berperan penting. Siapa modal inti ini? Tentu saja DIRI SENDIRI. Dialah pelaku yang akan berperan dalam menyukseskan visi misi sekolah. Dalam diri kita sebenarnya terdapat tiga kekuatan inti yang dapat dikembangkan agar sukses, yaitu kemampuan, kemauan, dan kesempatan.

    Kemampuan, tiap diri kita sebagai warga sekolah pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan masing-masing warga sekolah tentu berbeda-beda, tetapi yang yang paling penting adalah mengembangkan kelebihan itu dan berusaha untuk menutup kekurangan. Karena itulah perlunya kita mengevaluasi kemampuan diri kita.

    Karena itulah, mari kita evaluasi kemampuan diri kita. Misalnya fisik, bagaimana kita berupaya agar kesehatan kita tetap terjaga karena seorang guru akan memberi pelayanan optimal pada siswanya. Begitu pula siswa dengan kondisi prima akan dengan mudah menerima ilmu dari gurunya. Walimurid pun akan senang, dengan pelayanan prima yang diberikan.

    Kemauan, adalah dasar dari segala kemajuan. Orang yang memiliki kemauan kuat, maka rintangan yang ada di depannya akan mudah untuk ditundukkan. Untuk mendapatkan kemauan yang tangguh maka yang harus kita lakukan adalah meluruskan niat. Apa tujuan kita ke sekolah? Apa tujuan kita bekerja? Untuk apa berangkat dari pagi sampai sore sampai delapan jam perhari?

    Dengan niat ikhlas itulah maka ada semangat untuk mau melakukan kerja-kerja besar yang bernilai kebaikan. Ingat “barangsiapa tidak menyibukkan dirinya dalam kebaikan, niscaya ia akan disibukkan dengan keburukan”. Maka kerja ikhlas inilah yang akan melahirkan karya besar, guru yang profesional, siswa yang sukses mengejar impiannya karena mendapatkan energi luar biasa.

    Mengandalkan dua kekuatan belumlah menjamin kesuksesan, maka perlu kita gunakan kekuatan inti berikutnya yaitu pandai menggunakan kesempatan.

    Kesempatan, laksana pedang. Jika tidak kita gunakan kesempatan maka kita akan menyesal, mengapa tidak kita ambil peran kebaikan itu. Kita sia-siakan kesempatan untuk produktif sebagai seorang guru dengan abai waktu,misalkan menunda pekerjaan. Padahal menunda pekerjaan akan membuat kita lupa pada tugas itu dan bahkan meremehkan.

    Belajar dari orang-orang yang sukses, mereka sukses bukan semata-mata karena gelar, tetapi karena pandai dalam menggunakan kesempatan yang ada (tentu saja yang sesuai dengan kemampuannya dan ditopang kemauan membara berbuat kebaikan). Ambil kesempatan untuk berperan dalam tiap momen, bisa momen di kelas, momen kepanitiaan. Pada intinya ambil bagian untuk berperan, tidak perlu menunggu diminta melakukan sesuatu. Buang jauh-jauh, itu bukan urusanku.. itu bukan bagianku.. ada insentifkah?

    Pada dasarnya setiap manusia sama-sama memiliki peluang untuk berbuat sesuatu,semua mendapat jatah waktu 24 jam sehari. Semua kembali dan tergantung pada diri masing-masing, apakah akan digunakan kesempatan waktu tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat atau malah disia-siakan.

    Ibarat kekayaan yang hilang bisa direbut kembali dengan lebih hemat dan kerja keras berikhtiar. Kesehatan yang hilang bisa diganti dengan obat dan doa, tetapi bila waktu yang hilang maka tidak mampu kita ganti kembali.

    Untuk itu mari kita gunakan kesempatan, sehat sebelum sakit,muda sebelum tua, ada (cukup) sebelum tidak punya apa-apa, senggang sebelum sibuk, hidup sebelum mati.

    Bismillah, kita berusaha untuk menjadi pribadi sukses dunia dan akhirat dengan bekal kemampuan, kemauan, dan menggunakan kesempatan untuk terus berkarya dalam kebaikan yang akan melahirkan generasi rabbani hebat.

     

     

KOMENTAR

BERITA LAINNYA

Indeks